MAKALAH EPIDEMIOLOGI
Disusun oleh :
Sri Nurhati
A . PENDAHULUAN
·
Latar Belakang
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk
dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat
jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam
berdarah .Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam
berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia,
terutama di musim hujan yang lembab.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue
di seluruh dunia.
Penyebab
utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari
famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1,
DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang
pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami
infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk
di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan
gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya.
Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa
hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat
adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Virus
dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu
nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.
Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit
ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah
terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama
8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut
ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus
dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue,
serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila
digigit oleh vektor nyamuk.
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah
meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat
infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada
wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang
berasal dari ras Kaukasia.
Demam
berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien.
Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya
ruam. Sedangkan pada pasien usia remaja
dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri
di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya
ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan penurunan
keping darah atau trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat diobservasi
pada pasien demam berdarah. Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan
pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna,
kencing berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saat menstruasi
(menorrhagia).
Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD)
biasanya menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah
dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau
pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan
sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh limfa,
pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan,
trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan
pada pasien DBD. Salah satu karakteristik untuk membedakan tingkat keparahan
DBD sekaligus membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran
plasma darah. Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien
mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis.
Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan
tekanan darah.Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat,
pasien dapat sembuh dengan cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila
tidak, DBD dapat mengakibatkan kematian.
Demam
berdarah diyakini merupakan salah satu penyakit yang sudah ada lama di dunia.
Jejak rekam mengenai penyakit dengan gejala yang serupa telah ditemukan
di ensiklopedia medis dari Cina tertanggal tahun 992. Seiiring dengan
perkembangan global di bidang pelayaran dan industri pengiriman barang melalui
laut di abad ke 18 dan 19, kota-kota pelabuhan bertambah dengan pesat dan
menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan nyamuk vektor bagi
penyakit demam berdarah. Nyamuk dan
virus yang berperan dalam penyakit ini terus menyebar ke berbagai daerah baru
dan telah menyebabkan banyak epidemi di seluruh dunia. Salah satu epidemi demam
berdarah yang paling pertama terjadi di daerah Asia Tenggara.
·
Tujuan
1 . Umum
Ingin
mengetahui perkembangan atau distribusi penyakit yang terdapat di wilayah palabuhanratu
2
. Khusus
Mengetahui variabel orang , variabel tempat , variabel waktu
B . HASIL DAN PENGAMATAN
·
Variabel Orang
Judul : Distribusi Penyakit DBD
Tempat :
PKM Palabuhanratu , Kec.Palabuhanratu
Tahun :
2011
No
|
Jumlah Penduduk
|
∑ Kasus
|
IR
|
|
1
|
<1thn
|
1859
|
0
|
0
|
2
|
1-5thn
|
2464
|
0
|
0
|
3
|
6-12thn
|
584
|
2
|
3,4/1000
|
4
|
13-17thn
|
1186
|
1
|
8,4/10.000
|
5
|
18-28thn
|
1346
|
1
|
7,4/10.000
|
6
|
29-50thn
|
2650
|
1
|
3,7/10.000
|
7
|
>50thn
|
2526
|
5
|
19,7/10.000
|
Ø Narasi
Distribusi penyakit DBD di PKM Palabuhanratu
kec.palabuhanratu tahun 2011 banyak terjangkit pada usia >50thn ke atas .
Ø Pembahasan
Distribusi penyakit DBD di PKM Palabuhanratu
kecamatan Palabuhanratu banyak terjangkit pada usia sekitar >50thn ke atas
dikarenakan selain pemukiman yang kumuh dan banyak sarang-sarang nyamuk, juga
kurang dalam melakukan pembersihan di lingkungan ,seperti air got yang
mengenang karena curah hujan yang banyak dan pengaliran tersendat jadi
jentik-jentik nyamuk lebih leluasa berkembang biak , terkena pada usia manula biasanya dalam
pembersihantempat tidur yang kurang di perhatikan,bak mandi yang tidak teratur
di bersihkan,dll .
·
Variabel Tempat
Peta Distribusi Penyakit DBD
PKM Palabuhanratu Kecamatan Palabuhanratu tahun 2011
Keterangan :
-
Kecamatan palabuhanratu tertinggi
-
Desa citepus sedang
-
Desa cibodas cukup
-
Desa buniwangi terendah
Ø
Narasi
Distribusi penyakit DBD yang tercatat di PKM
palabuhanratu tahun 2011 banya terjangkit di daerah kecamatan palabuhanratu
Ø
Pembahasan
Distribusi penyakit DBD banyak terjangkit pada daerah
kecamatan palabuhanratu karena di palabuhanratu itu banyak got dan tempat-tempat
genangan air hujan yang tidak mengalir jadi sarang nyambuk banyak berkembang
biak .
·
Variabel Waktu
Grafik
Distribusi Penyakit DBD
Di
PKM palabuhanratu pada tahun 2011
Ø
Narasi
Distribusi penyakit yang tercatat di PKM palabuhanratu banyak
terjangkit pada bulan jan,feb,maret, juni dan terakhir tertinggi di bulan
oktober pada tahun 2011 ini .
Ø
Pembahasan
Distribusi penyakit DBD banyak terjangkit pada bulan jan ,
feb , maret ,dan juli dikarenakan bulan – bulan itu adalah musim penghujan jadi
air banyak tergenang di alat-alat bekas seperti kaleng-kaleng , ban bekas dll .
C . KESIMPULAN
§
Variable orang : terbanyak pada usia >50thn
keatas
§
Variable tempat : tempat yang terendah di desa
buniwangi
§
Variable waktu : bulan juli , agustus ,
September tidak ada yang terjangkit DBD
D . REKOMENDASI / SARAN
Saran saya Cara penangulangan nya seperti :
- PSN (Pembersihan Sarang
Nyamuk)
- Promkes (penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat)
- Abate (Pemberian
obat pada air u/ membasmi jentik nyamuk)
- Swimpogug
(Pengasapan membasmi nyamuk yang sudah berkembang biak)